Padang Pariaman - Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Bapak Drs. Yutiardy Rivai, Apt membuka sekaligus sebagai narasumber dalam acara Sosialisasi HIV/AIDS yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Padang Pariaman Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Selasa (26/3/19). Kegiatan ini dilaksanakan di Paket No. 21A Lubuk Alung - Kurai Taji. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Drs. Yutiardy Rivai, Apt menyampaikan bahwa Kesehatan seksual dan sistem reproduksi sangat penting dalam penularan penyakit menular seksual seperti HIV, Sifilis dan Hepatitis. Secara umum ketiga infeksi ini berdampak pada kesakitan dan kematian, sosial maupun ekonomi. Pada ibu mengakibatkan infertilitas, hamil ektopik, infeksi pelvis, kanker saluran reproduksi. Sedangkan penularan ke bayi atau anak-anak 90% terjadi selama kehamilan, persalinan, menyusui, lahir mati (still birth), prematur, bayi berat lahir rendah, infeksi neonatus dan kongenital. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2017, bahwa Kabupaten Padang Pariaman peringkat ke 3 terbanyak penemuan penyakit HIV/AIDS. Dimana pada tahun 2015 - 2017 sebanyak 104 orang mengidap penyakit HIV/AIDS. Sedangkan dari bulan Januari - Maret 2018 sudah ditemukan sebanyak 10 orang. Penularan ini dapat terjadi salah satunya melalui faktor resiko hubungan seks sesama jenis (Homoseks) dan perilaku seks bebas. Kebanyakan penyakit HIV/AIDS terjadi pada kalangan remaja dari umur 15 s/d 35 tahun.
Lebih lanjut Bapak Drs. Yutiardy Rivai, Apt mengatakan bahwa kita perlu untuk meningkatkan pencegahan atau deteksi dini penyakit HIV/AIDS melalui Gerakan Nikah Sehat Padang Pariaman (GERNIS PAPA) bersama Kementrian Agama Padang Pariaman. GERNIS ini dilakukan kepada seluruh pasangan calon pengantin dimulai dari Pra Nikah.
Di akhir materi, Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman berharap terciptanya sinergisitas yang kuat antar lintas sektor yang ada dari pemerintahan terendah yang ada di Nagari serta jajaran di bawahnya hingga seluruh sektor yang ada sampai kepada kecamatan dan seluruh aparat pemerintahan lainnya.(DMW)