joker768 slot gacor slot gacor hari ini slot gacor
Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman
Breaking News

Sosialisasi dan Lounching Outbreak Respon Immunization (ORI) di Kecamatan Enam Lingkung


Sebanyak 4528 anak usia 1 hingga 15 tahun yang menjadi sasaran Imunisasi di Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang pariaman menjadi sasaran imunisasi untuk mencegah penyakit difteri. Imunisasi ini terkait ditemukannya kasus difteri pada akhir tahun lalu yang ditangani petugas Puskesmas Enam Lingkung. 

Pada hari senin 20 januari 2020 -telah dilaksanakan sosialisasi dan lounching Outbreak Respon Immunization (ORI), di aula Kantor camat Enam Lingkung, Kabupaten Padang pariaman Provinsi Sumatera Barat. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Drs. H. yutiardy Rivai Apt, sosialisasi dan lounching imunisasi dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus difteri di wilayah Enam Lingkung. Ini berawal dengan adanya kasus Difteri di bulan Oktober 2019 pada anak perempuan berumur 4 th di Wilayah Enam Lingkung. Penanggulangan KLB difteri ditujukan pada upaya pengobatan untuk penderita  untuk mencegah komplikasi yang berat serta sekaligus menghilangkan sumber penularan.

Pelaksanaannya dilakukan tiga kali putaran, yakni dimulai pada saat sekarang (nol), dilanjutkan pada 1 bulan berikutnya dan 6 bulan kemudian. Dukungan semua pihak sangat penting dalam menyukseskan pelaksanaan imunisasi tersebut,”kata Yutiardy Rivai..

Menurut Fidiah, dengan menghadirkan kepala sekolah TK/PAUD, SD, SMP, MTsN, PKK Nagari dan pendamping PKH, diharapkan mereka memahami betapa pentingnya pelaksanaan imunisasi ini. Mereka diminta untuk sosialisasi ke masyarakat dan menyukseskan pelaksanaan imunisasi ini.

Camat Enam Lingkungg Rustam yang melouncing pelaksanaan imunisasi menegaskan pentingnya imunisasi ini. “Saya minta dilakukan imunisasi kepada Puskesmas Enam Lingkung agar anak-anakEnam Lingkung  kebal terhadap virus difteri tersebut, perlu dilakukan imunisasi. Karena itu, saya akan kawal pelaksanaannya hingga ke sekolah,” tutur Rustam.

Rustam berjanji akan langsung turun ke sekolah-sekolah memantau pelaksanaan imunisasi di sekolah. “Dihimbau kepada kepala TK/PAUD, SD, SMP, MTsN dan Posyandu mengajak orangtua murid agar mau anaknya diimunisasi. Sampaikan imunisasi bertujuan mengantisipasi anak-anak agar tidak terjangkit penyakit tertentu dan berbahaya. Karena jika anak-anak terserang penyakit difteri, akan mengancam nyawa sianak dan biaya pengobatan yang mahal, ” tuturnya.
Kepala Bidang  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Dr. Jasneli MARS menambahkan kasus penyakit difteri ditemukan pada anak yang tidak melakukan imunisasi sebelumnya. Kalau pun diimunisasi, juga tidak lengkap. Sehingga mudah diserang virus.Biaya penangganan penderita difteri mencapai puluhan juta rupiah. Bila terlambat penangganannya, pasien tidak bisa diselamatkan nyawa,” kata Jasneli.

Hal ini diperkuat Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Padangpariaman Edy, SKM, sejak bertugas di Dinas Kesehatan Padangpariaman tahun 1995 hingga kini, pasien penderita difteri dan rabies terbukti tidak pernah diimunisasi. Kalaupun ada kegiatan imunisasi, anak dan orangtuanya menolak untuk diimunisasi. “Dari pengalaman tersebut, maka imunisasi penting mencegah anak-anak terserang virus penyakit yang dapat mematikan,” kata Edy menambahkan. (02)



BACA JUGA