Breaking News

Anggota DPRD Padang Pariaman Kunjungi Posyandu Teratai Ulakan


Ulakan, Sitinjausumbar.com - Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman dari Fraksi PPP Syafrial Amir kunjungi Posyandu Teratai Korong Lubuk Aro Nagari Tapakis, Selasa (14/1/2020). Kunjungan ini wujud dari  kerjasama lintas sektor dalam melihat  pelaksanaan Posyandu di tingkat korong.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Nurhayati, Rabu (15/1/2020)  di kantornya menyebutkan, kunjungan anggota DPRD Padang Pariaman tersebut patut diberikan apresiasi karena telah memberikan motivasi kepada masyarakat untuk membawa anak-anak dan ibu hamil  berkunjung ke pelayanan yang ada di posyandu.

“Ini salah satu bentuk partisipasi tokoh masyarakat dalam upaya pemberdayaan masyarakat lintas sektoral. Artinya ada pula posyandu yang diperhatikan lintas sektoral. Ke depan kita berharap semakin banyak lintas sektoral yang memberikan motivasi masyarakat ke posyandu,” tutur Nurhayati.

Disebutkan Nurhayati, posyandu  suatu bentuk usaha kesehatan berbasis masyarakat. Posyandu Teratai  dilaksanakan 1 kali sebulan. Strata posyandu Teratai adalah PURNAMA (Posyandu 7 langkah). Posyandu ini dilaksanakan  2 orang petugas kesehatan serta dibantu dengan 5 orang kader. Setiap kader diangkat secara sukarela oleh bidan di desa masing-masing. Walaupun demikian, setiap kader yang turut ikut dalam pelaksanaan posyandu akan mendapatkan biaya transportasi dari nagari masing-masing sebesar Rp.50.000/bulan yang akan diterima setiap 6 bulan.

Posyandu Teratai juga memberikan  Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil dan balita yang hadir pada Posyandu. Biaya PMT ini diberikan oleh Nagari sebesar Rp.50.000/ bulan. 

Hingga kini posyandu Teratai masih memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya seperti  tempat posyandu yang tidak layak,  dilakukan di Poskamling berlantai papan tanpa dinding) sehingga tidak memiliki privasi yang cukup untuk bisa memeriksa ibu hamil dan harus menumpang di rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar tempat posyandu jika akan melakukan pemeriksaan. Selain itu,  peralatan kesehatan untuk posyandu yang masih belum memadai, demikian Nurhayati menyebutkan. (02)



BACA JUGA